Sunday, May 11, 2014

Teknologi Layar Flexible


Dunia komputasi modern tidak berhenti seiring dengan berjalannya waktu. Seiring waktu bergulir, tentunya diikuti dengan perkembangan teknologi. Teknologi akan terus berevolusi menjadi semakin pintar dan canggih. Begitu pula dengan perangkat mobile yang secara personal dimiliki oleh setiap manusia pada saat ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi ponsel terbaru untuk kelas smartphone pun berkembang dari segala lini, mulai dari teknologi jaringan informasi dan komunikasinya, hingga pada komponen-komponen pentingnya yang menjadikan kemampuan perangkat mobile semakin canggih.

Salah satu komponen yang saat ini sedang berkembang dan memungkinkan akan menjadi langkah awal evolusi terbaru dari perangkat mobile adalah layar. 


Perkembangan desain layar pada perangkat Mobile telah banyak mengalami kemajuan pesat. Dulu, layar ponsel yang masih berwarna hitam dan kotak-kotak. Kemudian berkembang dengan layar berwarna kotak-kotak juga. Kemudian, berkembang lagi menjadi layar berwarna yang lebih baik. Hingga sekarang, dengan layar sentuh yang telah mengubah trend perangkat Mobile masa kini. Tidak berhenti sampai disitu, upaya peningkatan kualitas gambar lebih tajam dengan kualitas gambar HD (High Definition) pada teknologi ponsel terbaru.

Sekarang, layar ponsel kembali berevolusi. Teknologi Flexible Screen yang saat ini menjadi jargonnya. Sesuai dari namanya "Flexible Screen" yang berarti layar tersebut begitu elastis. Bentuknya tidak kaku datar seperti perangkat Mobile biasanya, tapi Flexible Screen ini bentuknya seperti lembaran kertas yang dapat disesuaikan seperti melengkung, bahkan dapat digulung.

Teknologi Flexible Screen ini telah banyak berkembang pada perangkat Mobile. Teknologi ini memungkinkan sebuah perangkat mobile Smartphone, layarnya tidak datar tapi dapat berbentuk melengkung maupun kombinasi bentuk lain yang dapat diterapkan. Bahkan, telah ada pula prototype teknologi Smartphone terbaru yang layarnya dapat digulung ataupun yang layarnya setipis kertas.

Human Media Lab yang terdapat di Queen's University Canada telah mengembangkan Paperphone, dimana prototype perangkat ini setipis kertas. Navigasinya bekerja dengan cara menekuk setiap sudut dari Paperphone ini. Pada penerapan prototype perangkat Nokia menggunakan layar OLED yang menampilkan gambar yang begitu jernih. Sedangkan, Samsung yang lebih matang persiapannya, pada prototype-nya menggunakan teknologi layar AMOLED yang diterapkan pada Samsung Youm.

Teknologi Flexible Screen ini juga tidak akan pecah saat terjatuh. Perkembangan terakhir, perusahaan besar yaitu 3M telah mengembangkan flexible touch-screen yang mana teknologi ini sangat fleksibel dan memiliki fitur touchscreen yang tentunya dapat diterapkan menjadi sebuah perangkat teknologi smartphone terbaru lebih modern seperti yang ada saat ini.

Teknologi ini memang belum diterapkan sepenuhnya pada perangkat mobile yang diproduksi secara massal, tetapi teknologi ini tentunya dapat mengubah tekbologi yang ada saat ini. 






Referensi :

http://duniagadgetlengkap.blogspot.com/2014/02/kecanggihan-teknologi-layar-flexible.html

nVidia CUDA


CUDA itu singkatan dari Compute Unified Device Architecture. CUDA adalah sebuah teknologi yang dikembangkan oleh NVIDIA untuk mempermudah utilitasi GPU untuk keperluan umum (non-grafis). Arsitektur CUDA ini memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk membuat program yang berjalan pada GPU buatan NVIDIA dengan syntax yang mirip dengan syntax C yang sudah banyak dikenal. Akibatnya, sekarang para developer dapat memanfaatkan kemampuan prosesing GPU untuk mengakselerasi komputasi program mereka dengan jaaauuuuh lebih mudah.


Lalu apa manfaatnya susah-susah menggunakan GPU untuk menjalankan program? Begini, berbeda dengan CPU yang harus siap untuk menjalankan berbagai instruksi program, GPU didesain khusus untuk menghitung dan menyajikan pixel-pixel gambar yang akan ditampilkan. Karena satu pixel tidak berhubungan dengan pixel yang lain, GPU dirancang untuk melakukan banyak operasi secara paralel. Nah, kemampuan eksekusi paralel secara masif inilah yang kemudian dapat dimanfaatkan dengan CUDA.

Pemorgraman CUDA sama seperti membuat program C biasa. Saat kompilasi, syntax2 C biasa akan diproses oleh compiler C, sedangkan syntax dengan keyword CUDA akan diproses oleh compiler CUDA (nvcc)

Bagaimana bagi pengguna biasa, apakah ada manfaat yang bisa didapat dari membeli hardware berteknologi CUDA. Hmm, saat ini sudah mulai banyak software yang mendukung akselerasi dengan CUDA. Misalnya MATLAB dan beberapa plugin dari Adobe Photoshop CS5. Bila perangkat lunak ini mendeteksi adanya hardware yang kompatibel dengan CUDA, maka beberapa proses komputasinya akan dilaksanakan oleh GPU. Walhasil, program akan dapat dieksekusi dengan lebih cepat.


Seperti telah disebutkan, CUDA memungkinkan programmer untuk mengeksekusi program pada GPU. Tentu saja, program – program yang akan mendapat akselerasi adalah program-program yang dapat dipecah menjadi banyak eksekusi paralel. Untungnya, buanyak komputasi saintifik masuk pada kategori tersebut. Beberapa aplikasinya antara lain Computational Fluid Dynamics (CFD), Molecular Dynamics, Seismic Simulation, Simulasi Finansial dan Saham, Image Processingdan Video Processing

Secara bisnis ini adalah ide yang luar biasa. Pengembangan hardware GPU telah mendapat “subsidi” dari industri gaming dan hasilnya sekarang dapat digunakan untuk aplikasi yang lebih, ahem, “berguna”. Tidak heran saat ini teknologi CUDA telah merevolusi dunia High Performance Computing.





Referensi :
http://cudaku.wordpress.com/2010/11/10/apa-itu-nvidia-cuda/

PhoneGap


Perkembangan teknolgi modern tak selalu terletak pada bidang hardware, namun hal itu diwujudkan dalam bidang software yang mana sebagai pelengkap hardware itu sendiri. Untuk menyeimbangkan kemajuan hardware tersebut, maka developer mebuat sebuah framework yang berguna untuk mengengbangkan sebuah layanan software khususnya di bidang mobile. Salah satunya adalah PhoneGap


PhoneGap adalah sebuah kerangka kerja/framework open source yang dipakai untuk membuat aplikasi cross-platform mobile dengan HTML5, CSS, dan JavaScript. PhoneGap menjadi suatu solusi yang ideal untuk seorang web developer yang tertarik dalam pembuatan aplikasi di smartphone. dengan framework phonegap kita hanya melakukan satu kali coding lansung bisa di compile kesemua platform sekaligus.  

Cara Kerja PhoneGap


PhoneGap SDK menyediakan sebuah API, yaitu sebuah lapisan abstrak yang menyediakan pengembang dengan akses ke fitur hardware dan platform tertentu. PhoneGap menjelaskan bahwa dengan kode yang sama dapat digunakan pada sejumlah platform mobile dengan sedikit perubahan koding ataupun tidak, yang membuat aplikasi kita dapat dipakai untuk kalangan pengguna yang lebih luas. 

Kelebihan dan Kekurangan PhoneGap.

Kelebihan PhoneGap :

  • Multi Platform. Dapat digunakan pada berbagai platform sistem operasi mobile seperti Android, Blackberry, IOS dan sebagainya.
  • Dalam pengembangannya, hanya menggunakan HTML, Javascript dan CSS dengan kata lain tidak perlu mempelajari bahasa pemrograman Java (Android), Objective C (IOS) ataupun C# (Windows Phone), dan sebagainya.
  • Bersifat Open Source, sehingga module yang ada akan terus dikembangkan oleh para developer.

Kekurangan PhoneGap :

  • Reverse engineering, banyaknya aplikasi yang dapat digunakan untuk code javascript sehingga memungkinkan dilakukannya pengeditan terhadap code aslinya.
  • Adanya beberapa fitur telepon yang tidak didukung oleh PhoneGap.
  • Karena Multi Platform, PhoneGap sering kali ketinggalan ketika ada fitur baru pada Platform aslinya.
  • Tampilan yang ada terlihat sama untuk semua platform dan tampilan terkadang tidak terlihat seperti mobile application.
  • Banyaknya kendala apabila disinkronisasi dengan IOS platform.
  • Walau menghasilkan aplikasi yang bersifat "Build once, Run Everywhere", tetap saja aplikasi yang dibangun tidak seoptimal aplikasi buatan native SDK asli.




Referensi :
http://phonegap.com/
http://raitosun.blogspot.com/2014/04/what-is-phonegap.html