Tuesday, June 10, 2014

RISC (Reduced Instruction Set Computing)

Sejarah RISC
Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau "Komputasi set instruksi yang disederhanakan" pertama kali digagas oleh John Cocke, peneliti dari IBM di Yorktown, New York pada tahun 1974 saat ia membuktikan bahwa sekitar 20% instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari keseluruhan kerjanya. Komputer pertama yang menggunakan konsep RISC ini adalah IBM PC/XT pada era 1980-an. Istilah RISC sendiri pertama kali dipopulerkan oleh David Patterson, pengajar pada University of California di Berkely.

RISC ,merupakan sebuah arsitektur komputer atau arsitektur komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana. Biasanya digunakan pada komputer berkinerja tinggi seperti komputer vektor.

Bahasa pemprograman memungkinkan programmer dapat mengekspresikan algoritma lebih singkat, lebih memperhatikan rincian, dan mendukung penggunaan pemprograman terstruktur, tetapi ternyata muncul masalah lain yaitu semantic gap, yaitu perbedaan antara operasi-operasi yang disediakan oleh HLL dengan yang disediakan oleh arsitektur komputer, ini ditandai dengan ketidakefisienan eksekusi, program mesin yang berukuran besar,dan kompleksitas kompiler.

Set-set instruksi yang kompleks tersebut dimaksudkan untuk :
  • Memudahkan pekerjaan kompiler
  • Meningkatkan efisiensie ksekusi, karena operasi yang kompleks dapat diimplementasikan didalam mikrokode.
  • Memberikan dukungan bagi HLL yang lebih kompleks dan canggih.


RISC mempunyai karakteristik :
  • One cycle execution time : satu putaran eksekusi.
  • Prosessor RISC mempunyai CPI (clock per instruction) atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud untuk mengoptimalkan setiap instruksi pada CPU.
  • Pipelining  adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi secara simultan. Sehingga proses instruksi lebih efiisien
  • Large number of registers: Jumlah register yang sangat banyak
  • RISC didesain dimaksudkan untuk dapat menampung jumlah register yang sangat banyak untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi yang berlebih dengan memory.
  • Rangkaian instruksi built-in pada processor yang terdiri dari perintah-perintah yang lebih ringkas dibandingkan dengan CISC.
  • RISC memiliki keunggulan dalam hal kecepatannya sehingga banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan kalkulasi secara intensif.


Contoh penerapan RISC :
  • Komputer vektor
  • Mikroprosesor Intel 960
  • Itanium (IA64) dari Intel Corporation
  • Power PC dari International Business Machine, dll.




Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/RISC
http://rachmatsn.blogspot.com/2013/05/cisc-dan-risc-pada-saat-iniada-dua.html

CISC (Complex Instruction Set Computing)

Sejarah CISC

Sebelum proses RISC didesain untuk pertama kalinya, banyak arsitek komputer mencoba menjembatani celah semantik", yaitu bagaimana cara itil membuat set-set instruksi untuk mempermudah pemrograman level tinggi dengan menyediakan instruksi "level tinggi" seperti pemanggilan procedure, proses pengulangan dan mode-mode pengalamatan kompleks sehingga struktur data dan akses array dapat dikombinasikan dengan sebuah instruksi. Karakteristik CISC yg "sarat informasi" ini memberikan keuntungan di mana ukuran program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat.

Memang setelah itu banyak desain yang memberikan hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah, dan juga mengakibatkan pemrograman level tinggi menjadi lebih sederhana, tetapi pada kenyataannya tidaklah selalu demikian. Contohnya, arsitektur kompleks yang didesain dengan kurang baik (yang menggunakan kode-kode mikro untuk mengakses fungsi-fungsi hardware), akan berada pada situasi di mana akan lebih mudah untuk meningkatkan performansi dengan tidak menggunakan instruksi yang kompleks (seperti instruksi pemanggilan procedure), tetapi dengan menggunakan urutan instruksi yang sederhana.

Satu alasan mengenai hal ini adalah karena set-set instruksi level-tinggi, yang sering disandikan (untuk kode-kode yang kompleks), akan menjadi cukup sulit untuk diterjemahkan kembali dan dijalankan secara efektif dengan jumlah transistor yang terbatas. Oleh karena itu arsitektur-arsitektur ini memerlukan penanganan yang lebih terfokus pada desain prosesor. Pada saat itu di mana jumlah transistor cukup terbatas, mengakibatkan semakin sempitnya peluang ditemukannya cara-cara alternatif untuk optimisasi perkembangan prosesor. Oleh karena itulah, pemikiran untuk menggunakan desain RISC muncul pada pertengahan tahun 1970 (Pusat Penelitian Watson IBM 801 - IBMs)

Istilah RISC dan CISC saat ini kurang dikenal, setelah melihat perkembangan lebih lanjut dari desain dan implementasi baik CISC dan CISC. Implementasi CISC paralel untuk pertama kalinya, seperti 486 dari Intel, AMD, Cyrix, dan IBM telah mendukung setiap instruksi yang digunakan oleh prosesor-prosesor sebelumnya, meskipun efisiensi tertingginya hanya saat digunakan pada subset x86 yang sederhana (mirip dengan set instruksi RISC, tetapi tanpa batasan penyimpanan/pengambilan data dari RISC). Prosesor-prosesor modern x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih banyak lagi instruksi-instruksi kompleks menjadi beberapa "operasi-mikro" internal yang lebih kecil sehingga dapat instruksi-instruksi tersebut dapat dilakukan secara paralel, sehingga mencapai performansi tinggi pada subset instruksi yang lebih besar.

Pengertian CISC

Complex instruction-set computing atau Complex Instruction-Set Computer adalah sebuah arsitektur dari set instruksi komputer dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memori, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan RISC.

Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu instruksi cukup dengan beberapa baris bahasa mesin yang relatif pendek sehingga implikasinya hanya sedikit saja RAM yang digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut. Arsitektur CISC menekankan pada perangkat keras karena filosofi dari arsitektur CISC yaitu bagaimana memindahkan kerumitan perangkat lunak ke dalam perangkat keras.

Karakteristik CISC
  • Sarat informasi memberikan keuntungan di mana ukuran program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat
  • Dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit) Konsep CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan


Ciri-ciri
  • Jumlah instruksi banyak
  • Banyak terdapat perintah bahasa mesin
  • Instruksi lebih kompleks

Contoh dari penerapan CISC :
  • 1. Prosesor system/360
  • 2. Prosesor VAX
  • 3. Prosesor PDP-11
  • 4. CPU AMD
  • 5. Intel x86, dll.



Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/CISC
http://malica29.blogspot.com/2013/05/perbedaan-cisc-dan-risc.html

Arsitektur Komputer & Mikroprosesor



Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll.


1. CPU (Central Processing Unit)


Ini adalah unit pengendali. Fungsi utama unit pengendali (CU) adalah mengambil, mengkode, dan melaksanakan instruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori. Unit pengendali mengatur urutan operasi seluruh sistem. Unit ini juga menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga aliran dan instruksi program.


Unit ini berfungsi melaksanakan operasi aritmatik serta operasi-operasi logika.

2. Memory Unit (Unit Penyimpan)

Unit-unit ini mengandung program-program yang bersangkutan dan data yang sedang diolah.

3. I/O (Unit Pengontrol Masukan dan Pengeluaran)

Unit ini melakukan hubungan dengan peripheral. Bila sebuah komputer dibangun dalam sebuah PCB tunggal maka disebut minikomputer. Dan sebuah CPU yang dipakai dalam sebuah chip semikonduktor disebut mikroprosessor. Mikrokomputer sendiri adalah sebuah komputer yang dikonstruksi dari sebuah mikroprosesor dengan ditambahkan unit memori serta sistem I/O. Sistem mikrokomputer sama dengan yang terdapat pada sistem komputer. Untuk menanggulangi berbagai macam kerja yang harus dilakukan, biasanya diberikan “logika tambahan” atau rangkaian logika lain misalnya tri-state buffer, buffer, decoder, multiplexer.
Ciri utama sistem mikrokomputer : hubungan yang berbentuk “bus”. (Istilah bus diambil dari bahasa latin omnibus yang berarti kepada/untuk semua). Bus menunjukkan hubungan antara komponen-komponen secara elektris. Bus meneruskan data, alamat-alamat (address) atau sinyal pengontrol.





Bagian-Bagian Sistem Mikrokomputer


1. CPU/Mikroprosesor 
adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor. Sebelum berkembangnya mikroprosesor, CPU elektronik terbuat dari sirkuit terintegrasi TTL terpisah; sebelumnya, transistor individual; sebelumnya lagi, dari tabung vakum. Bahkan telah ada desain untuk mesin komputer sederhana atas dasar bagian mekanik seperti gear, shaft, lever, Tinkertoy, dll. 
Evolusi dari mikroprosesor telah diketahui mengikuti Hukum Moore yang merupakan peningkatan performa dari tahun ke tahun. Teori ini merumuskan bahwa daya penghitungan akan berlipat ganda setiap 18 bulan, sebuah proses yang benar terjadi sejak awal 1970-an; sebuah kejutan bagi orang-orang yang berhubungan. Dari awal sebagai driver dalam kalkulator, perkembangan kekuatan telah menuju ke dominasi mikroprosesor di berbagai jenis komputer; setiap sistem dari mainframe terbesar sampai ke komputer pegang terkecil sekarang menggunakan mikroprosesor sebagai pusatnya. 



Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :



2. Memori






RAM adalah unit memori yang dapat dibaca dan/atau ditulisi. Data dalam RAM bersifat volatile (akan hilang bila power mati). RAM hanya digunakan untuk menyimpan data sementara, yaitu data yang tidak begitu penting (tidak masalah bila hilang akibat aliran daya listrik terputus). Ada dua macam RAM yaitu RAM statik dan RAM dinamik. RAM statik adalah flipflop yang terdiri dari komponen seperti resistor, transistor, dioda dan sebagainya. Setiap 1 bit informasi tersimpan hingga sel “dialamatkan” dan “ditulis-hapuskan”. Keuntungan dari RAM statik adalah akses atau jalan masuk yang bebas ke setiap tempat penyimpanan yang diinginkan, dan karena itu kecepatan masuk ke dalam memori terhitung relatif tinggi. RAM dinamik menyimpan bit informasi sebagai muatan. Sel memori elementer dibuat dari kapasistansi gerbang-substrat transistor MOS. Keuntungan RAM dinamik adalah sel-sel memori yang lebih kecil sehingga memerlukan tempat yang sempit, sehingga kapasistas RAM dinamik menjadi lebih besar dibanding RAM statik. Kerugiannya adalah bertambahnya kerumitan pada papan memori, karena diperlukannya rangkaian untuk proses penyegaran (refresh). Proses penyegaran untuk kapasitor ini dilakukan setiap 1 atau 2 mili detik.

b. ROM (Read Only Memory)

ROM merupakan memori yang hanya dapat dibaca. Data tidak akan terhapus meskipun aliran listrik terputus (non-volatile). Karena sifatnya, program-program disimpan dalam ROM. Beberapa tipe ROM:


  
c. Input/Output (I/O)
Piranti Input/Output (I/O interface) dibutuhkan untuk menghubungkan piranti di luar sistem. I/O dapat menerima/memberi data dari/ke mikroprosesor. Untuk menghubungkan antara I/O interface dengan mikroprosesor dibutuhkan piranti address. Dua macam I/O interface yang dipakai yaitu: serial dan paralel. Piranti serial (UART/universal asynchronous receivertransmitter) merupakan pengirim-penerima tunggal (tak serempak). UART mengubah masukan serial menjadi keluaran paralel dan mengubah masukan paralel menjadi keluaran serial. PIO (paralel input output) merupakan pengirim-penerima serempak. PIO dapat diprogram dan menyediakan perantara masukan dan keluaran dasar untuk data paralel 8 bit.




Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroprosesor
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer
http://madegapur.blogspot.com/2014/02/arsitektur-mikrokomputer.html


Sunday, May 11, 2014

Teknologi Layar Flexible


Dunia komputasi modern tidak berhenti seiring dengan berjalannya waktu. Seiring waktu bergulir, tentunya diikuti dengan perkembangan teknologi. Teknologi akan terus berevolusi menjadi semakin pintar dan canggih. Begitu pula dengan perangkat mobile yang secara personal dimiliki oleh setiap manusia pada saat ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi ponsel terbaru untuk kelas smartphone pun berkembang dari segala lini, mulai dari teknologi jaringan informasi dan komunikasinya, hingga pada komponen-komponen pentingnya yang menjadikan kemampuan perangkat mobile semakin canggih.

Salah satu komponen yang saat ini sedang berkembang dan memungkinkan akan menjadi langkah awal evolusi terbaru dari perangkat mobile adalah layar. 


Perkembangan desain layar pada perangkat Mobile telah banyak mengalami kemajuan pesat. Dulu, layar ponsel yang masih berwarna hitam dan kotak-kotak. Kemudian berkembang dengan layar berwarna kotak-kotak juga. Kemudian, berkembang lagi menjadi layar berwarna yang lebih baik. Hingga sekarang, dengan layar sentuh yang telah mengubah trend perangkat Mobile masa kini. Tidak berhenti sampai disitu, upaya peningkatan kualitas gambar lebih tajam dengan kualitas gambar HD (High Definition) pada teknologi ponsel terbaru.

Sekarang, layar ponsel kembali berevolusi. Teknologi Flexible Screen yang saat ini menjadi jargonnya. Sesuai dari namanya "Flexible Screen" yang berarti layar tersebut begitu elastis. Bentuknya tidak kaku datar seperti perangkat Mobile biasanya, tapi Flexible Screen ini bentuknya seperti lembaran kertas yang dapat disesuaikan seperti melengkung, bahkan dapat digulung.

Teknologi Flexible Screen ini telah banyak berkembang pada perangkat Mobile. Teknologi ini memungkinkan sebuah perangkat mobile Smartphone, layarnya tidak datar tapi dapat berbentuk melengkung maupun kombinasi bentuk lain yang dapat diterapkan. Bahkan, telah ada pula prototype teknologi Smartphone terbaru yang layarnya dapat digulung ataupun yang layarnya setipis kertas.

Human Media Lab yang terdapat di Queen's University Canada telah mengembangkan Paperphone, dimana prototype perangkat ini setipis kertas. Navigasinya bekerja dengan cara menekuk setiap sudut dari Paperphone ini. Pada penerapan prototype perangkat Nokia menggunakan layar OLED yang menampilkan gambar yang begitu jernih. Sedangkan, Samsung yang lebih matang persiapannya, pada prototype-nya menggunakan teknologi layar AMOLED yang diterapkan pada Samsung Youm.

Teknologi Flexible Screen ini juga tidak akan pecah saat terjatuh. Perkembangan terakhir, perusahaan besar yaitu 3M telah mengembangkan flexible touch-screen yang mana teknologi ini sangat fleksibel dan memiliki fitur touchscreen yang tentunya dapat diterapkan menjadi sebuah perangkat teknologi smartphone terbaru lebih modern seperti yang ada saat ini.

Teknologi ini memang belum diterapkan sepenuhnya pada perangkat mobile yang diproduksi secara massal, tetapi teknologi ini tentunya dapat mengubah tekbologi yang ada saat ini. 






Referensi :

http://duniagadgetlengkap.blogspot.com/2014/02/kecanggihan-teknologi-layar-flexible.html

nVidia CUDA


CUDA itu singkatan dari Compute Unified Device Architecture. CUDA adalah sebuah teknologi yang dikembangkan oleh NVIDIA untuk mempermudah utilitasi GPU untuk keperluan umum (non-grafis). Arsitektur CUDA ini memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk membuat program yang berjalan pada GPU buatan NVIDIA dengan syntax yang mirip dengan syntax C yang sudah banyak dikenal. Akibatnya, sekarang para developer dapat memanfaatkan kemampuan prosesing GPU untuk mengakselerasi komputasi program mereka dengan jaaauuuuh lebih mudah.


Lalu apa manfaatnya susah-susah menggunakan GPU untuk menjalankan program? Begini, berbeda dengan CPU yang harus siap untuk menjalankan berbagai instruksi program, GPU didesain khusus untuk menghitung dan menyajikan pixel-pixel gambar yang akan ditampilkan. Karena satu pixel tidak berhubungan dengan pixel yang lain, GPU dirancang untuk melakukan banyak operasi secara paralel. Nah, kemampuan eksekusi paralel secara masif inilah yang kemudian dapat dimanfaatkan dengan CUDA.

Pemorgraman CUDA sama seperti membuat program C biasa. Saat kompilasi, syntax2 C biasa akan diproses oleh compiler C, sedangkan syntax dengan keyword CUDA akan diproses oleh compiler CUDA (nvcc)

Bagaimana bagi pengguna biasa, apakah ada manfaat yang bisa didapat dari membeli hardware berteknologi CUDA. Hmm, saat ini sudah mulai banyak software yang mendukung akselerasi dengan CUDA. Misalnya MATLAB dan beberapa plugin dari Adobe Photoshop CS5. Bila perangkat lunak ini mendeteksi adanya hardware yang kompatibel dengan CUDA, maka beberapa proses komputasinya akan dilaksanakan oleh GPU. Walhasil, program akan dapat dieksekusi dengan lebih cepat.


Seperti telah disebutkan, CUDA memungkinkan programmer untuk mengeksekusi program pada GPU. Tentu saja, program – program yang akan mendapat akselerasi adalah program-program yang dapat dipecah menjadi banyak eksekusi paralel. Untungnya, buanyak komputasi saintifik masuk pada kategori tersebut. Beberapa aplikasinya antara lain Computational Fluid Dynamics (CFD), Molecular Dynamics, Seismic Simulation, Simulasi Finansial dan Saham, Image Processingdan Video Processing

Secara bisnis ini adalah ide yang luar biasa. Pengembangan hardware GPU telah mendapat “subsidi” dari industri gaming dan hasilnya sekarang dapat digunakan untuk aplikasi yang lebih, ahem, “berguna”. Tidak heran saat ini teknologi CUDA telah merevolusi dunia High Performance Computing.





Referensi :
http://cudaku.wordpress.com/2010/11/10/apa-itu-nvidia-cuda/

PhoneGap


Perkembangan teknolgi modern tak selalu terletak pada bidang hardware, namun hal itu diwujudkan dalam bidang software yang mana sebagai pelengkap hardware itu sendiri. Untuk menyeimbangkan kemajuan hardware tersebut, maka developer mebuat sebuah framework yang berguna untuk mengengbangkan sebuah layanan software khususnya di bidang mobile. Salah satunya adalah PhoneGap


PhoneGap adalah sebuah kerangka kerja/framework open source yang dipakai untuk membuat aplikasi cross-platform mobile dengan HTML5, CSS, dan JavaScript. PhoneGap menjadi suatu solusi yang ideal untuk seorang web developer yang tertarik dalam pembuatan aplikasi di smartphone. dengan framework phonegap kita hanya melakukan satu kali coding lansung bisa di compile kesemua platform sekaligus.  

Cara Kerja PhoneGap


PhoneGap SDK menyediakan sebuah API, yaitu sebuah lapisan abstrak yang menyediakan pengembang dengan akses ke fitur hardware dan platform tertentu. PhoneGap menjelaskan bahwa dengan kode yang sama dapat digunakan pada sejumlah platform mobile dengan sedikit perubahan koding ataupun tidak, yang membuat aplikasi kita dapat dipakai untuk kalangan pengguna yang lebih luas. 

Kelebihan dan Kekurangan PhoneGap.

Kelebihan PhoneGap :

  • Multi Platform. Dapat digunakan pada berbagai platform sistem operasi mobile seperti Android, Blackberry, IOS dan sebagainya.
  • Dalam pengembangannya, hanya menggunakan HTML, Javascript dan CSS dengan kata lain tidak perlu mempelajari bahasa pemrograman Java (Android), Objective C (IOS) ataupun C# (Windows Phone), dan sebagainya.
  • Bersifat Open Source, sehingga module yang ada akan terus dikembangkan oleh para developer.

Kekurangan PhoneGap :

  • Reverse engineering, banyaknya aplikasi yang dapat digunakan untuk code javascript sehingga memungkinkan dilakukannya pengeditan terhadap code aslinya.
  • Adanya beberapa fitur telepon yang tidak didukung oleh PhoneGap.
  • Karena Multi Platform, PhoneGap sering kali ketinggalan ketika ada fitur baru pada Platform aslinya.
  • Tampilan yang ada terlihat sama untuk semua platform dan tampilan terkadang tidak terlihat seperti mobile application.
  • Banyaknya kendala apabila disinkronisasi dengan IOS platform.
  • Walau menghasilkan aplikasi yang bersifat "Build once, Run Everywhere", tetap saja aplikasi yang dibangun tidak seoptimal aplikasi buatan native SDK asli.




Referensi :
http://phonegap.com/
http://raitosun.blogspot.com/2014/04/what-is-phonegap.html

Monday, April 14, 2014

Cloud Computing


Cloud Computing atau biasa disebut dengan komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Pada dasarnya cloud computing adalah pemanfaatan teknologi komputer berbasis internet yang biasanya diwujudkan dalam bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet.

Cloud computing merupakan sebuah evolusi dari virtualization berupa arsitektur yang berorientasi layanan menggunakan komputasi utility. Cara kerja cloud computing bersifat transparan, mudah diakses sehingga pengguna tidak perlu pengetahuan lanjutan dan hanya perlu tahu bagaimana untuk mengaksesnya. Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputasi dan Internet di mana informasi secara permanen tersimpan pada web hosting dan disimpan sementara di perangkat pengguna yang digunakan.

Cloud Computing adalah teknologi informasi layanan yang dapat digunakan atau diakses melalui Internet untuk memberikan kebutuhan informasi penggunanya. Misalnya, layanan Google Apps yang banyak menyediakan berbagai aplikasi bisnis dan hiburan berupa data yang tersimpan di dedicated server atau web hosting yang dapat diakses melalui web browser client seperti desktop, tablet, notebook, komputer, smartphone dan lain-lain. Dengan demikian cloud computing adalah mekanisme menggunakan kemampuan teknologi informasi yang disediakan sebagai layanan berbasis internet.


Jenis Cloud Computing :



  • Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software(perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network(Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing.Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.

  • Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.

  • Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.


Kelebihan cloud computing :
  • Lebih murah, karena kita tidak perlu menyediakan infrastruktur & SDM TI sendiri.
  • Lebih reliabel, karena data dan apikasi kita dijaga oleh layanan tanpa henti 24x7.
  • Lebih efisien, karena kita bisa memilih layanan yang kita butuhkan dan membayar sesuai dengan biaya layanan itu saja.
  • Lebih kompatibel, karena dapat diakses dimana saja asal ada koneksi internet.
  • Lebih aman, karena seluruh data disimpan dalam sebuah server terpusat yang memiliki fungsi backup.
  • Lebih sederhana, karena kita tidak memerlukan pemahaman sistem TI.





Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://lingkarmerah.blogspot.com/2013/08/cloud-computing-adalah.html
http://terra.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=381&Itemid=2
http://www.cloudindonesia.or.id/apa-itu-cloud-computing.html